Senin, 28 Juni 2010

Seandainya Manusia Berpikir

Seandainya Manusia Berpikir

Seandainya Manusia Berpikir














Maluk 26 Juni 2010



Assalamu'alaikum wr.wb.

Subhanallah,Walhamdulillah,Allahuakbar...Maha suci Allah, Puji Syukur bagi Allah, Allah maha besar...itulah kalimat yang selalu diucapkan umat muslim sebagai bentuk kekagumannya pada Allah SWT sang pencipta.

Terkadang sebagai manusia kita sering lalai mensyukuri nikmat dan rejeki yang begitu banyak telah diberikan Allah SWT kepada kita. Tidak jarang pula bahkan sering kali kita akan mengumpat, atau marah Jika keinginan kita sebagai manusia tak terwujud. Sebagai contoh sederhana, apabila kita sekedar terjatuh dipinggir jalan ketika sedang berjalan di jalanan yang ramai dan menyebabkan luka pada tubuh kita,padahal kita sedang diburu waktu sampai ketujuan dengan harapan sampai di tempat dengan selamat, otomatis pasti ada sebagian manusia yang akan marah-marah bahkan mengumpat.Seandainya sebagai manusia saat itu kita sadar bahwa kita hanya makhluk Allah SWT dimana segala sesuatu kejadian telah diatur dan ditentukan oleh Allah SWT, maka kita akan berpikir bahwa "Allah SWT telah menyelamatkan kita dari bencana yang lebih besar dari sekedar terjatuh dari motor, atau terjatuh ketika sedang berjalan, bisa saja kalau tadi tidak terjatuh maka akan tertabrak kendaraan lain sehingga menyebabkan musibah yang lebih besar dan masuk Rumah Sakit."Sekali lagi seandainya manusia berpikir bahwa Allah SWT telah menyelamatkannya.


Bahkan dalam contoh cerita lain seorang anak yang telah melakukan Sholat sunnah dan wajib, puasa Senin-Kamis sudah dijalaninya demi ingin diterima disekolah favorit impiannya dan dirinya sadar bahwa nilai nya pun sudah jauh dari nila rata-rata alias salah satu lulusan terbaik disekolahnya.Namun usaha boleh saja dia lakukan termasuk berdoa dengan segala cara syariah telah dilakukannya.Namun pada akhirnya ia tidak masuk ke Sekolah Favorit impiannya. Marahka dirinya??? Kecewa?? wajar..setelah usaha yang dilakukannya..frustasi atau depresi??? apa jawabnya ??? "ya enggaklah..Saya malah bersyukur Allah telah menyelamatkan saya dari bencana yang lebih besar, Allah memberikan yang terbaik yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan, saya yakin kalo saya diterima di sekolah impian saya sebelumnya pasti akan terjadi bencana besar.Maka Allah SWT menuntun saya ke sekolah lain yang terbaik." Subhanallah Jawaban itu muncul dari seorang anak manusia yang baru lulus

SMP.


Nah apa kesimpulan dari apa yang saya coba ceritakan kepada para pembaca sekalian? Sering kali kita lupa atau lalai mencari hikmah dari setiap kejadian apabila kita memperoleh sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Seandainya manusia(kita) mau berpikir bahwa Allah tidak memberi apa yang kita inginkan melainkan apa yang kita butuhkan, itu semua demi kebaikan kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT. Jadi jangan cepat marah-marah kalau kitatidak memperoleh apa yang kita inginkan.

Semoga bermanfaat ya
Wassalam

Kamis, 24 Juni 2010

Belajar Hal Baru

24 Juni 2010

Haii Semua...Salam kenal sebelumnya buat siapa saja yang mengunjungi catatan perjalanan hidup saya.Terimakasih sebesar-besarnya. Mungkin bagi yang pertama kali membaca tulisan ini akan mengernyitkan dahi, alias bertanya-tanya apa sih maksud tulisan orang ini..?? Ga' ada maksud apapun.Semua yang saya tulis disini sebagai sarana "Relaxing" sekedar nyantai sambil belajar nulis, yang terakhir saya lakukan ketika bikin skripsi hehehe...So maaf sekali lagi kalo tulisan ini membuat bingung ya...

Hari ini bener-bener saya memulai sesuatu hal yang baru, Kalo biasanya hanya melakukan rutinitas dari pagi sampai pagi lagi sebagai seorang ibu rumah tangga dan sebagai seorang Guru. Maka terinspirasi dari seorang teman yang mengatakan dalam blog-nya"Think out of the boks" yeah right...i do it now.. here i am.. Saya mencoba membuat blog sederhana ini, tujuannya very simple. Saya pengin menulis dan belajar banyak hal melalui sharing. Seorang teman menyarankan saya untuk tidak takut terhadap suatu hal yang baru (dalam arti yang positif lho ya...), malah kita harus mempelajarinya. Terus terang saya memang tidak pandai dalam hal menulis. Tapi Saya nekad dengan resiko paling yang baca ngetawain...semoga sih ngasih saran ga cuma ngetawain ya. Semoga pembuka ini bisa menambah pertemanan saya.